30 Mar 2016

PELATIHAN JURNALISTIK, MC DAN FOTOGRAFI PT JLO

PELATIHAN JURNALISTIK, MC DAN FOTOGRAFI PT JLO

Corporates Internal Media (CIM) Jakarta

Pelatihan Jurnalistik, Master Of Ceremony (MC) dan Teknik Fotografi telah digelar PT Jasa Layanan Operasi di Desa Wisata Taman Mini Indonesia Indah pada tanggal 31 Maret s/d 1 April 2016. Acara yang di buka langsung oleh Direktur Utama PT JLO tersebut diikuti 25 orang perwakilan karyawan JLO di kluster kluster yang tersebar di seluruh cabang PT Jasa Marga ( Persero ) Tbk, yaitu Kluster Belmera, Jabotabek, Purbaleunyi, Palikanci, Semarang dan Surabaya, dengan nara sumber dari Praktisi di media cetak dan elektronik tingkat nasional. Dalam pengarahannya Dirut PT JLO Septerianto Sanaf menyampaikan bahwa Komunikasi dengan karyawan yang terjadi saat ini masih satu arah saja, yaitu dari Manajemen ke karyawan, melalui media CIM. Dengan Pelatihan ini diharapkan nanti akan terjalin komunikasi dua arah dari Manajemen ke karyawan dan sebaliknya dari karyawan ke manajemen, sehingga dengan demikian akan selalu ada pertukaran informasi antara Manajemen dengan karyawan.

Lebih lanjut Septerianto Sanaf yang lebih akrab di panggil Pak Aan ini menyampaikan bahwa untuk menciptakan komunikasi yang baik tersebut, Manajemen sengaja memilih bidang Jurnalistik, Fotografi dan MC untuk membekali dan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan karyawan di bidang tersebut. Karena banyak karyawan yang bisa bicara dengan mudah, namun sedikit sekali yang bisa menulis dengan baik, kalaupun ada yang bisa menulis tetapi kualitas tulisannya belum dapat mendiskripsikan pesan apa yang ingin disampaikan, masih banyak penulis yang menggunakan kata yang ber ulang-ulang tanpa makna, bahkan pesan yang ingin disampaikan justru sering menjadi bias. Melalui pelatihan ini kekurangan tersebut diharapkan bisa diperbaiki, karyawan dapat belajar menulis dengan bahasa baku, Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar.

Demikian juga dalam bidang Fotografi, Aan menghendaki karyawan agar tidak memiliki pandangan yang keliru tentang fotografi, dimana sering kecanggihan alat yang dijadikan ukuran baik dan buruk suatu hasil karya fotografi, bukan itu... Bukan alat yang bisa itu dan bisa ini, misalnya telenya harus dipilih yang panjang lanjut Aan.. Bukan itu, namun tolong pelajari ilmu dasar fotografi dengan sebaik baiknya, sehingga nantinya hasil karya suatu foto itu dapat menggambarkan atau menceritakan kejadian yang sesungguhnya dari suatu peristiwa, bahkan apalagi kalau didukung dengan Talent (bakat) yang memadai dari karyawan, pasti akan semakin menghasilkan karya seni yang iconik dan memiliki jiwa, sebagai contoh karya foto-foto perang di Saigon yang menggambarkan seorang gadis berlari dengan latar belakang ledakan Bom dan Kebakaran, karya foto yang lain adalah Pekerja Bangunan saat Pembangunan Gedung di Amerika beberapa dekade lalu, yang menceritakan para pekerja bangunan tersebut sedang makan siang diatas bangunan bertingkat yang belum jadi tersebut. Foto foto tersebut sampai saat ini masih sangat terkenal dan dikenang banyak orang, karena iconik.

Di bidang MC, Aan menyinggung soal ketidak fahamnya fungsi seorang MC, Fungsi utama seorang MC harus mampu menghantarkan acara yang di bawakannya secara detail, lancar, terukur waktunya dan dapat dinikmati oleh pemirsanya. Ada MC yang sibuk ceramah sendiri mengambil porsi utama penceramahnya, atau kadang ada yang terjebak seorang MC membuat kesimpulan kesimpulan pembicara utamanya. Nah dengan pelatihan dua hari ini diharapkan karyawan dapat mengambil Ilmu nya dan sekaligus mempraktekkannya. Diharapkan tiga bulan setelah pelatihan, CIM kita akan diramaikan dengan Foto dan tulisan yang berasal dari seluruh kluster. SJT..
  • Tag :
  • JMTO
  • Berita

© PT Jasamarga Tollroad Operator.