Berpuasa pada dasarnya tidak hanya menahan lapar dan dahaga saja melaikan bagaimna kita menahan hawa nafsu dan emosi didalam diri kita. Terdapat banyak faktor yang membuat kita marah dan emosi, entah karena perbuatan orang lain, masalah pekerjaan, maupun karena keadaan yang menjengkelkan.
Rasulullah telah memberikan contoh bagaimana cara meredam kemarahan. Salah satunya dengan berwudhu. Dengan berwudhu dan berusaha mencegah wudhu, kita bisa mengendalikan emosi. Berwudhu menghindarkan kita dari perbuatan yang tidak baik, salah satunya adalah kemarahan. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya marah itu dari setan dan setan terbuat dari api. Dan api itu hanya bisa dipadamkan oleh air. Oleh karena itu, jika seorang di antara kamu marah maka berwudhulah. " (Riwayat Abu Daud).
Orang yang senantiasa menjaga wudhu akan merasa tidak nyaman jika harus marah. Orang yang menjaga wudhu akan berusaha menjaga diri dari perbuatan maksiat, serta malu kepada Allah jika terbersit keinginan untuk meluapkan emosi. Merekan akan menjaga emosi agar tidak meledak-ledak.
Oleh karena itu, apabila hati kita merasa panas, emosi datang tiba-tiba, segeralah beristighfar. Kemudian ambillah air wudhu, sambil terus memohon ampun kepada Allah. Niscaya, hati kita akan segera tenang kembali dan puasa kita akan terjaga dan berkah hingga waktu bebuka tiba.(Mung Atmojo-Semarang)..bans