Dalam rangka memastikan kesiapan operasional generator set (genset) dan Uninterruptible Power Supply (UPS) ol. Dengan demikian, ketika terjadi pemadaman listrik dari PLN, seluruh perangkat tol tetap dapat beroperasi dengan baik melalui pasokan daya dari genset dan UPS.

Uji beban sendiri merupakan proses simulasi penggunaan beban listrik nyata maupun buatan pada genset dan baterai cadangan (UPS) untuk menilai kemampuan keduanya dalam beroperasi di bawah kondisi beban penuh atau mendekati penuh. Proses ini penting guna memastikan seluruh komponen berfungsi optimal, mencegah penumpukan residu bahan bakar, serta menjaga kapasitas penyimpanan daya UPS agar tetap andal saat dibutuhkan.

UPS berfungsi sebagai sumber daya cadangan sementara ketika listrik utama padam atau mengalami gangguan, seperti lonjakan tegangan. Sistem ini secara otomatis memberikan suplai listrik dari baterai internalnya sebelum genset aktif sepenuhnya. Umumnya, UPS pada peralatan tol mampu menyediakan daya selama 10–15 menit hingga genset beroperasi normal. Dalam pelaksanaan uji beban genset, beberapa aspek yang diperiksa meliputi tegangan dan frekuensi listrik, suhu serta tekanan mesin, kondisi pelumasan (oli), kualitas daya, distribusi beban, kestabilan RPM, dan koneksi kelistrikan. Selain itu, kondisi fisik genset seperti potensi kebocoran atau keausan juga turut diperiksa untuk memastikan performa optimal.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim teknisi 241, 242, dan Delameta, dengan Bapak Subandi selaku PIC Jagorawi bertindak sebagai penanggung jawab kegiatan. Pelaksanaan juga dibantu oleh petugas keamanan gerbang tol,petugas costumer service dan costumer service supervisor yang bertugas memantau kondisi sekitar selama proses uji beban berlangsung. @Firmansyah Alwadi